Post By Administrator DPD On 17 Juli 2019
Pembangunan rumah subsidi yang terus digencarkan oleh pemerintah juga terus dilakukan oleh para pengembang. Meskipun menjadi proyek yang cukup gencar, pembangunan massal untuk masyarakat berpenghasilan rendah harus tetap diawasi kualitasnya.
Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan antar lembaga DPP Apersi Deddy Indra Setiawan mengatakan bahwa pembangunan rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah perlu diawasi secara konstan agar tetap menjaga kualitasnya meskipun dengan material yang cukup ekonomis. “Jangan sampai dengan harga pembangunan rumah subsidi yang murah, kemudian menggunakan material yang murah pula. Dikhawatirkan nantinya lalai memikirkan bagaimana keawetan material jangka panjangnya,” ujarnya
Deddy yang juga Direktur CKM City mengatakan bahwa jangan sampai rumah MBR menggunakan pintu atau jendela yang masih dipertanyakan kualitasnya. Khawatirnya, pemilihan material yang kurang baik memberikan beban kepada para penghuni. Deddy yang udah pengalaman membangun ribuan rumah subsidi menjelaskan bahwa kriteria rumah layak huni harus sesuai dengan ketentuan dari kementrian PUPR.
Dalam ilmu arsitektur memiliki tiga syarat yang paling mendasar. Pertama adalah harus memiliki dasar bangunan yang kokoh. Dia menyebutkan meskipun menggunakan material yang ekonomis, rumah yang kokoh tetap harus diutamakan. Selanjutnya adalah syarat fungsional. Selain berfungsi sebagai tempat tinggal, rumah MBR juga wajib memiliki siklus udara dan sanitasi yang baik. Dia melanjutkan, rumah tersebut harus memiliki udara yang sehat dan tidak mengakibatkan buruk bagi kesehatan penghuni rumah